Rey Daniansyah.
MUSIM
YANG MESUM
MUSIM YANG
MESUM
Hujan di
malam, membasahi selangkangan
Jatuhnya dari
dada sintal
Menurun menyusuri
perut perawan
Mencapai
pusar(an), lalu mengalir tembusi sejumput rimba hitam
Di bawah,
kaki-kaki berbelit gumuli sawah
Cangkul-mencangkul
naik turun atas bawah
Napas-napas
terengah
Gumuli tanah
hingga lelah
Sebelumnya
sepasang bibir tengah bercumbu
Memainkan
lidah dengan jilat-jilat api
Saling
berseteru, saling menyatukan bisu
Hingga Tuhan
kibaskan halilintar di mata
Dada-dada
telanjang terbakar kelelahan
Mengadu debar
antara peluh bercucuran
Lalu
tangan-tangan terkulai
Menikmati
klimaks perkawinan musim hujan
Tasikmalaya,
23 November 2015