ada bintang di langit
tapi di hatiku kaga
ada percik api di musim semi
tapi padam di telan malam
aku ingin melingkari tubuhku dengan pertanyaan
lalu mencelupkannya ke dalam teko
hai engkau
siapa namamu
siapa nama binatangmu
yang jinak boleh
yang liar jangan
adalah chairil yang jalang
bukan burung merak
apalagi komodo
oh pulau dewata
oh raja ampat
mengapa keindahan selalu tak terjamah
orang orang malas
ada teh hangat
di sore yang cerah
sebelum hujan
sambil menatapmu
warna pelangi datang lebih awal
lalu patah
seperti patahnya ranting kering
yang terinjak sepatu tentara
zaeni boli 2015
Sebuah antologi sebagai sekumpulan puisi yang tanggap akan perilaku ‘sakarepmu dewasa ini, sehingga membuat penyair mbeling berbuat ‘sekarep-nya dalam memotret perkembangan Indonesia dewasa ini. Menutup tahun 2015 sebagai tahun-tahun pancaroba negeri puisi-puisi ‘sakarepmu dalam sekumpulan puisi yangbernama Sakkarepmu ini mewarnai khasanah sastra Indonesia.