Komentar Antologi:
Apa kata Bambang Widiatmoko
Ketika makna sakarepmu direpresentasikan melalu kata-kata, justru yang muncul adalah perlawanan dari makna sakarepmu dalam sajak-sajak di buku antologi puisi ini. Di balik keleluasaan dan kebebasan menulis sajak sakarepmu, muncul sajak-sajak dengan pengungkapan yang bebas tapi bertanggungjawab. Bertanggungjawab karena pada hakikatnya sajak adalah representasi dari berbagai pengalaman kehidupan penyairnya. Sakarepmu pada akhirnya menghadirkan kearifan budaya yang tersirat dalam makna kata sakarepmu yang sesungguhnya. Cerdas dan bermakna.
Bambang Widiatmoko, peneliti dan anggota Asosiasi Tradisi Lisan (ATL).
Sebuah antologi sebagai sekumpulan puisi yang tanggap akan perilaku ‘sakarepmu dewasa ini, sehingga membuat penyair mbeling berbuat ‘sekarep-nya dalam memotret perkembangan Indonesia dewasa ini. Menutup tahun 2015 sebagai tahun-tahun pancaroba negeri puisi-puisi ‘sakarepmu dalam sekumpulan puisi yangbernama Sakkarepmu ini mewarnai khasanah sastra Indonesia.