Minggu, 06 Desember 2015

Gunta Wirawan : Surat Terbuka Untuk Asap



Gunta Wirawan

Surat Terbuka Untuk Asap

Asap yang terhormat,
Ini aku nasehati kamu
Dengar dengan sebenar-benar dengar
Jangan tuli
Apalagi pura-pura tuli
Apalagi menulikan diri
 Asap
Kamu itu ya
tempingal1 alias bengal
Sudah berapa kali aku bilang
Jangan cemari udara di negeriku ini
Jangan sesakkan napas anak-anak kami
 Heh,.. kau malah tertawa!
Lihat itu di Sumatera
Murid-murid matanya lebam-bengkak
Sebagian sesak napas, sebagian harus diselang hidungnya
Sebagin lagi meregang nyawa
 Di Kalimantan
Orang utan dan bekantan kena ispa
Napasnya turun-naik, berbunyi sit sit
Sebagian asmanya kambuh, sebagian batuk darah
Sebagian mati
 Tapi dasar kau asap
Mengapa setiap hutan terbakar kau selalu berpesta-pora
Setiap kemarau datang kau berpoya-poya
Kau seperti drakula
Menyedot oksigen dari paru-paru kami
 Bukan salah pengusaha, bukan salah penguasa
Bukan karena rakyat durhaka
Sebab tabiat maksiat, tabiat manusia:
Urusan hutan terbakar, terbakarlah saja
Jangan pula kau yang mengambil kesempatan
Menari-nari di atas penderitaan kami
Menyebarkan dirimu di seantero negeri
 Asap, catat ini
Aku tak pernah lupa
Hampir setiap tahun kau datang mengasap bumi
Lha, apa urusanmu dengan hutan terbakar atau dibakar
Kok jadi kamu yang sok sibuk !
Asap
Kau ini
Bah!
Singkawang, 2015.