Minggu, 28 Februari 2016

Untuk air mata yang tak pernah kau mengerti, Untuk air mata yang tak pernah kau mengerti

Untuk air mata yang tak pernah kau mengerti

Kembali memeluk senyap
Memahat namamu di keabadian rasa
Meski mimpi hanya terukir pada desiran angin
Teretes hujanpun tak mampu menghapus kenangan
Saat lembaran kisah menyatukan kita dalam dongeng semara terindah

Aku kehilangan kelembutanmu
Aku kehilangan merah jinggamu
Dimanakah engkau wahai pelukis pelangi jiwaku?
Dimanakah penyemat asa nafasku?
: tanpamu aku limbung!
~952104Untuk air mata yang tak pernah kau mengerti~