Kulihat Puisi
Kulihat puisi di wajahmu
kulihat puisi di matamu
kulihat puisi di jantungmu
kulihat puisi di hatimu
kulihat puisi di jari-jarimu
kulihat puisi di langkahmu
kulihat puisi di bibirmu
tapi tak kulihat puisi
di kepalamu
juga di perutmu?
----Yogya 23 Februari 2016
Sebuah antologi sebagai sekumpulan puisi yang tanggap akan perilaku ‘sakarepmu dewasa ini, sehingga membuat penyair mbeling berbuat ‘sekarep-nya dalam memotret perkembangan Indonesia dewasa ini. Menutup tahun 2015 sebagai tahun-tahun pancaroba negeri puisi-puisi ‘sakarepmu dalam sekumpulan puisi yangbernama Sakkarepmu ini mewarnai khasanah sastra Indonesia.