DIKTE KEMAJUAN
Di punggung Ayah yang bidang
Anak-anak berderap terburu
Peradaban zaman tekun mendikte
Di dada Ibu yang lapang
Hajat dan munajat teramini
Tangis dan ratap sang anak bertuah
Kemajuan membunuh kesabaran dan kewaspadaan
Salah bijak salah jejak
Setapak demi setapak dengan pasti
Pijak berhenti pada elegi
Jepara, 240116
Sebuah antologi sebagai sekumpulan puisi yang tanggap akan perilaku ‘sakarepmu dewasa ini, sehingga membuat penyair mbeling berbuat ‘sekarep-nya dalam memotret perkembangan Indonesia dewasa ini. Menutup tahun 2015 sebagai tahun-tahun pancaroba negeri puisi-puisi ‘sakarepmu dalam sekumpulan puisi yangbernama Sakkarepmu ini mewarnai khasanah sastra Indonesia.