Sabtu, 26 Desember 2015

Muhammad Lefand

SALAM PANTAI SALAM LAUTAN
kini tiba waktunya
harimau dan srigala makan rumput
kini tiba masanya
kambing dan musang berdebat
kini tiba eranya
tikus dan buaya menjadi raja
kini tiba saatnya
bebek dan ayam jadi pujangga
kini Muhammad Lefand
waktunya intropeksi
masanya bersemedi
eranya percaya diri
saatnya menulis diri sendiri
salam pantai
pada puisi
salam lautan
pada diksi
salam pantai
kini tiba waktunya salam
salam lautan
kini tiba masanya salam
salam pantai lautan
kini tiba eranya salam
salam lautan pantai
kini tiba saatnya salam
Muhammad Lefand
memberi salam pada langit dan bumi
semoga semoga dan semoga
Jember, 25-12-2015

Muhammad Lefand

SAYEMBARA MANUSKRIP PUISI
pengumuman
bahwasanya sayembara manuskrip puisi
akan segera diadakan oleh Muhammad Lefand
di dalam mimpi
tanpa dewan juri
tanpa panitia
siapa yang bermimpi menjadi pemenangnya
dialah pemenangnya
harap maklum
keputusan boleh diganggu gugat
tapi tidak boleh mengganggu orang tidur
salam semoga
Jember, 25-12-2015

DUA EKOR KUCING Suyitno Ethex

DUA EKOR KUCING
di dalam rumah tanpa sorot lampu
enak-enak menikmati lamunan
meongggggggggggg
tersentak aku, buyar lamunanku
aku buka pintu, dua ekor kucing berhadap-hadapan
aku biarkan, aku perhatikan
kayaknya kucing jantan dan kucing betina
dari gerak geriknya memberi tanda
meonggggggggg
plek tumplek bergumul merangkul
dua ekor kucing sedang berkawin
gerak geriknya tak amburadul
nampak jelas nafasnya saling memburu
mau aku hamtam sandal biar berlalu
tapi sayang dan kasihan nanti terganggu
maka kututup lagi pintu
membiarkan dua ekor kucing memuaskan nafsu
mjk. 25/12/2015

AIRMATA PERTAMA Ribut Achwandi

AIRMATA PERTAMA
aku rindu tangisan pertamaku
tetapi aku lupa tangisan itu
ibu tak pernah menyimpan
airmata itu untukku
bila aku menangis
ibu menyeka airmataku
mendendang nyanyian
menghentikan tangisanku
aku rindu tangisan pertamaku
setelah berpuluh tahun lamanya
aku kehilangan tangisan kejujuranku
memainkan ritmenya nada hingga suaranya
semua aku mainkan dalam lakon hidup
yang serba tertutupi dusta
aku rindu tangisan pertamaku
karena airmataku ini telah ternoda dusta
bercak-bercak kepura-puraan
telah merupa lendir
aku rindu tangisan pertamaku
ketika pagi menyambut hadirku
tiga puluh lima tahun silam
dan dosa belum ditorehkan
pada tetesan pertama airmataku
airmata bayi
Pekalongan, 26 Desember 2015

Aberijlain Gomar Samsara

TUN
Kubayangkan kita sepasang kunang-kunang
Mengertap dari daun ke daun lalu terbang
Menimbulkan takjub setiap mata memandang
Kita berkawin di alas malam dengan tenang
‪#‎Kwatrin‬
Jepara, 261215

Senin, 21 Desember 2015

KORUPSI, Wardjito Soeharso

KORUPSI
Presiden mbingungi
Menteri mbanyaki
Wakil Rakyat ngapusi
Gubernur nganyeli
Bupati kemaki
Walikota nggombali
Pegawai Negeri njelehi
Pengusaha nyogoki
Koran ngompori
Televisi nggilani
Rakyat setengah mati
Wis, lengkap negeri iki
Kabeh kuwi mergo siji
:KORUPSI
09.12.2015

KAU DATANG DI PAGI BUTA, Agustav Triono

KAU DATANG DI PAGI BUTA
Kau datang di pagi buta
Kau ketukketuk gubuk reyotku
Kau uluk salam senyum mengembang
Kau jabat hangat tanganku
Kau tatap penuh arti mata sayuku
Kau sapu pandang seluruh ruang gubuk kumuhku
Kau mengumbar janji menyulapnya jadi istana
Kau sungguh mulia
Kau tak lupa selipkan amplop bergambar wajahmu
Kau bisikkan pesan rahasia
Kau berpamitan lambaikan tangan
Kau mengesankan aku
Aku tahu awal mula jalanmu
Aku tak silap segala rayumu
Aku kan berpikir ulang memilihmu
Aku membaca matamu yang penuh pengharapan
Aku tak mau kau tiputipu lagi
Aku pun penuh duga kau menebar benih untuk raih yang lebih
Bukan aku tak yakin kali ini namun telah berulang kali bertahun kali kau terus mengalikan anggaran atas nama rakyat sedang nyatanya rakyat terus menderita begini.
9.12.2015

selvi, Sokanindya Pratiwi Wening

selvi
selvi, gadis kecil cantik jelita
kelas lima esde ibtidai'ah
menunggak uang sekolah
pun uang buku dari semester yang sudah
selvi makan sekali sehari
sebab bapaknya cuma pencari batu di kali
syukur kalau masih bisa makan nasi
bersama ibunya, si tabah, sunarsi
airmata selvi mengalir di pipi
bukan karena tahu kekayaannya dicuri
oleh orang-orang yang tak tahu diri
mengobral janji seperti orang suci....
selvi cuma satu diantara jutaan selvi lainnya
yang bingung jika berhitung
lima ratus miliar itu berapa
bahkan juga jika dibagi sejuta...!
Krueng Geukueh, 09/12/2015

ada bintang di langit,zaeni boli

ada bintang di langit
tapi di hatiku kaga
ada percik api di musim semi
tapi padam di telan malam
aku ingin melingkari tubuhku dengan pertanyaan
lalu mencelupkannya ke dalam teko
hai engkau
siapa namamu
siapa nama binatangmu
yang jinak boleh
yang liar jangan
adalah chairil yang jalang
bukan burung merak
apalagi komodo
oh pulau dewata
oh raja ampat
mengapa keindahan selalu tak terjamah
orang orang malas
ada teh hangat
di sore yang cerah
sebelum hujan
sambil menatapmu
warna pelangi datang lebih awal
lalu patah
seperti patahnya ranting kering
yang terinjak sepatu tentara
zaeni boli 2015

KRIWILAN DADI GROJOGAN, Denis Hilmawati

KRIWILAN DADI GROJOGAN
Mentas podo gegojegan
amrih ngusir hawa atis
saya suwe sansaya jero
olehe kurang waspada
nganti slenca
horotoyo
saiki gojegan
mundak dadi regejegan
pada tuding - tudingan
mata abang mbranang
lambe ngucap tembung kang
marahi kobong lan umub
mbok pada dilereni
anggone pada angon kanepson
sing menang dadi areng
sing kalah dadi awu
muspra tan guna
paseduluranmu
‪#‎sakarepmu‬
dh.09.12.2015.solo.

BERKHAYAL, Rini Garini Darsodo

BERKHAYAL
Andai aku seorang diplomat
aku punya berbagai argumen kuat
agar negara-negara damai bersahabat
realitasnya aku hanya seorang penjahat
membual dengan banyak kata muslihat
demi keuntungan pribadi berlipat-lipat
Andai aku seorang malaikat
mungkin pekerjaanku mencatat
tiap amal baik atau buruk berdasarkan niat
tapi nyatanya aku hanya insan fakir
hanya bisa membaca kata-kata yang terlahir
berdasarkan pengertian yang multitafsir
Andai aku terlahir sebagai sebuah puisi
serangkaian kata yang paling indah dan bermakna
di ranjangmulah kuukir tangis pertamaku
karena engkaulah yang paling pantas kupanggil:
ibu…, tempat aku bertumbuh dan merasa utuh..
***
Riga

SAHAM MINTA PAPA, Samsuni Sarman

SAHAM MINTA PAPA
kebusukan yang menjadi luar biasa
terlindung rindang beringin berakar rapuh
karena kuasa menjadi raja
dan terlahir dari Ibu bernama saham
kebiadaban menjadi rupa perkasa
tersenyum dalam pelukan pertemanan
karena si Budi tak punya papa
dan merengek minta singgasana
lantas lupa karena etika cuma kata berbusa
yang pantas untuk para durjana
di akhir usia membuncah rupa
ada mufakat dusta yang tersimpan gulita
hingga luas samudera tak bertepi pinta
karena zahirnya terselip dalam kerimbunan nista
ayo, siapa tak suka
maka berjanjilah tak punya etika
sampai receh di kolong meja tak tersisa
agar rakyat jelata tak lagi senyum bertanya
karena saham minta papa adalah nyata
dan kini berbuah suka diberi manja
lantas pongah merajalela
pat gulipat gelang sipatu gelang
jika dapat melipat pulang berbaju belang
gundul-gundul pacul ampar-ampar pisang
pukul kepala pacul disambar si burung elang
hum pilah hum pimpah
maklum kalah oknum pun berkilah
mesti banyak berpikir jika kebodohan menjadi tontonan
dan sejarah mencatat harta selalu menggoda iman
hingga kekuasaan dikejar bagai kesetanan
yang diharap adalah jembatan
namun yang dijumpa adalah titian kesempatan
hingga marwah dan kehormatan
hanya impian gelap kehidupan
sakarepmu.banjarmasin 20/12/2015

Jumat, 18 Desember 2015

Siyitno Ethexs :SARUNG

SARUNG

Dibuat dimana saja pantas tak ada yang menghina
Multiguna serba guna bahkan bisa dibuat selimut segala
Bila tak percaya praktekkan saja
Sarung, tak hanya digunakan waktu sholat saja
Tidur mendengkur pun juga memakai sarung
Gara-gara sarung aku dikira dari pondok pesantren ternama
Padahal ngajipun aku tak bisa
Sarung, memang memberi pelindung
Baik pelindung barang yang didalamnya
Juga pelindung anggapan dari seseoran

Muhammad Lefand KUTULIS PUISI INI DENGAN SERIUS

KUTULIS PUISI INI DENGAN SERIUS

kutulis puisi ini
untuk bakal calon istri
tentang kehidupan dan janji
ungkapan sederhana dari dalam hati
lebih mudah dimengerti dan juga dipahami
ibarat tulisan tangan yang ditulis dengan sangat rapi
sebagai persembahan agar jejak hidup bisa terbaca abadi
puisi ini kutulis dengan serius
urutan dan pilihan kata-katanya khusus
isyarat makna tersembunyi pada alamat kultus
sehingga hanya sang kekasih yang bisa membaca lurus
intim seperti rindu dan cumbu dalam sepi yang terus menerus
ini puisiku yang kesekian
namun sangat berbeda dalam kesan
ikatan diksi dan estetika sarat dengan keseriusan
dengan puisi
erat rindu pada calon istri
nyata pada setiap detak malam pagi
gairahkan segala musim menitip senyum hati
ada risalah tertulis dengan makna yang mudah ditafsiri
nama yang selama ini kucari dalam doa dan dzikir dalam sepi
setiap kata
eja rahasia mata
rasa yang begitu warna
ikhtiar dalam kehidupan nyata
ubah setiap airmata menjadi doa-doa
seperti puisi serius yang kutulis dengan cinta
Jember, 18-12-2015

Riswo Mulyadi : DO’AKU DI SAAT MALAM MENCEKAM

DO’AKU DI SAAT MALAM MENCEKAM

: setelah kubaca Surat al Falaq
langit malam gemuruh
aku berlindung kepada pemilik subuh
dari kejahatan penyuka gelap
atau para penggelap
yang menggelapkan siang dan malam
yang memanfaatkan malam gulita pada rencana jahat mereka
aku berlindung kepada pemilik subuh
dari rencana gelap para penjilat ludah
yang menggelapkan pikiran dan hati rakyat
dari janji-janji para penyihir
aku berlindung kepada pemilik subuh
dari kejahatan malam gulita
dari para pendengki atas kemakmuran negeri
aku berlindung kepada pemilik subuh
agar penyakit rakus segera sembuh
sehingga koruptor tak lagi membuat rakyat mengeluh
12122015

Gampang Prawoto :BERDIRI SEJAK 1998

BERDIRI SEJAK 1998
.
.
.Raja Diraja
Kalau di hutan, aku kenal dirimu
tak ada yang mengangkat
tak ada yang melantik
tak ada yang mewisuda
kau sebut dirimu si raja hutan
auumm ….. , heemm ………
penguasa rimba belantara
Disini ….., semua orang tahu
akulah penguasa tunggal negeri ini
penguasa tidak untuk dan untuk tidak diganti
aku penguasa belum mau diganti
penguasa tak mau diganti
Semua orang kan tahu, siapa aku …..
akulah penyelamat negeri ini dari tikus-tikus sawah
yang berusaha makan ketela pohon yang masih mentah
Suussttt!
semua orang kan tidak tahu
ketela itu ….. ketelaku sendiri
dan tikus-tikus itu ………
suusstt! ……..
betapa bodohnya kamu
Hebat!
raja semasa hidupku
hingga anak-anakku bercita-cita
kalu sudah besar nanti mau jadi raja,
Surabaya, 11031998
.
.

Dari Beranda Sakkarepmu :Sosiawan Leak DOA PELACUR SEBELUM SENJA

Sosiawan Leak
DOA PELACUR SEBELUM SENJA
gusti,
sebelum masa tua tiba
sebelum aku pensiun dari pekerjaanku yang hina
ijinkan aku meminta.
jangan khawatir jangan curiga
bukan pahala atau surga yang kumau
sebab ku tahu, tak pantas mendapatkannya
memikirkannya pun tak tega
apalagi mengucapkannya.
jangan heran apalagi berburuk sangka
bukan ingin menolak neraka, bebas dari siksa
karna memang ku pantas mendapatkannya
meski takut membayangkannya
apalagi merasakan pedihnya nanti.
gusti,
sebelum senja datang
sebelum hari berganti gelap
ijinkan aku berharap
lewat sisa doaku yang sia-sia
sebab tak ada yang bisa kujadikan tawar-menawar denganmu
selain hidup yang nista
maka kenistaan itu pula yang bakal kupinta.
gusti,
sebelum tiba masa tua
sebelum pensiun dari pekerjaan hina
ijinkan aku menjadi germo di mana saja
lempangkan jalanku untuk membuka pelacuran
di tempat-tempat yang semestinya!
ijinkan aku membuka usaha di kantor pemerintah dan sekolahan
di mana di sana sering tersembunyi perselingkuhan
atas dasar napsu kebinatangan
demi pangkat untuk meraih jabatan
(meski tak ada sk dan pelajaran tentang ‘praktek pelacuran’)
aku ingin di sana
agar jelas; mana pelacur, mana pegawai dan pejabat
ijinkan aku punya piaraan di perusahaan-perusahaan
di mana di sana persaingan kerap berbekal uang dan wanita
sekretaris dan karyawan acap dijebak melakukan tugas ganda
sebagai pekerja, sekaligus pemuas birahi di sela kesibukan
(meski tak ada kontrak kerja bernama ‘proyek pelacuran’)
aku ingin di sana
agar jelas; mana pelacur, mana pekerja dan pengusaha
ijinkan aku membuka praktek di rumah ibadah dan kelompok beragama
di mana di sana napsu setan pun diatasnamakan dirimu
selalu ada ayat dan firman yang jadi pembenaran
untuk melakukannya secara terang-terangan
(menyaingi tuntunanmu tentang pelacuran yang kelewat terang)
aku ingin di sana
agar jelas; mana pelacur, mana umat dan ahli agama
ijinkan aku mempunyai fraksi di parlemen
di mana di sana pelacuran merajalela meski tak ada partainya
(tak ada satu partai pun bernama ‘partai pelacur indonesia’)
tapi anggotanya kerap lebih bejat perilakunya
mereka menjual diri, melebihi aku menjual diriku
mereka menjual kepentingan, melebihi aku menjual barangku
mereka menjual ideologi dan keyakinan, melebihi aku menjual dagingku
mereka menjual jabatan dan undang-undang, melebihi aku menjual kemaluanku
aku ingin di sana
agar jelas; mana pelacur, mana politikus dan wakil rakyat
gusti,
sebelum senja datang
sebelum hari berganti gelap
ijinkan aku berharap
untuk menjadi pembeda
agar jelas; mana setan, mana manusia
(aku rela menjadi nista agar selalu ada yang mulia!)
pelangi-mojosongo, solo
10 januari 2012

Rabu, 16 Desember 2015

Komentar Bambang Widiatmoko

Komentar Antologi:
Apa kata Bambang Widiatmoko
Ketika makna sakarepmu direpresentasikan melalu kata-kata, justru yang muncul adalah perlawanan dari makna sakarepmu dalam sajak-sajak di buku antologi puisi ini. Di balik keleluasaan dan kebebasan menulis sajak sakarepmu, muncul sajak-sajak dengan pengungkapan yang bebas tapi bertanggungjawab. Bertanggungjawab karena pada hakikatnya sajak adalah representasi dari berbagai pengalaman kehidupan penyairnya. Sakarepmu pada akhirnya menghadirkan kearifan budaya yang tersirat dalam makna kata sakarepmu yang sesungguhnya. Cerdas dan bermakna.
Bambang Widiatmoko, peneliti dan anggota Asosiasi Tradisi Lisan (ATL).

Senin, 14 Desember 2015

Daftar Penulis Sakarepmu


Aan Jasudra (Lahat)
Agustav Triono (Banyumas)
Ali Syamsudin Arsi ( Banjarbaru)
Aloeth Pathi (Pati)
Anggi Putri (Surabaya)
Anggoro Suprapto, (Pati)
Arif Khilwa (Pati)
Ary Sastra(Tanjungpinang)
Buana K.S (Muara Bungo)
Budhi Setyawan (Bekasi)
Dasuki Kosim (Indramayu)
Denis Hilmawati T (Karanganyar)
Diah Natalia (Jakarta Timur)
Eddie MNS Soemanto (Padang)
Eri  Syofratmin (Muara Bungo)
Fernanda Rochman Ardhana
Fitrah Anugerah (Bekasi)
Fitriyanti (Indramayu)
Gampang Prawoto(Bojonegoro)
Gunta Wirawan (Singkawang Kalimantan Barat)
Harkoni Madura (Sampang)
Haryatiningsih (Indramayu)
Hasan Bisri BFC (Bogor)
Helmi Setyawan(Tegal)
Heru Mugiarso (Semarang)
Iis Sri Pebriyanti ( Indramayu)
Jen Kelana (Nganjuk)
Marsetio Hariadi (Surabaya)
Muhammad Lefand (Jember)
Nanang Suryadi (Serang)
Navys Ahmad  (Tangerang)
Novia Rika (Jakarta)
Nunung Noor El Niel ( Denpasar)
Nur Fajriyah (Indramayu)
Osratus ( Sorong)
Rg Bagus Warsono (Indramayu)
Rini Garini (Maalengka)
Riswo Mulyadi (Banyumas)
Riza Umami (Indramayu)
Samsuni Sarman (Banarmasin)
Sokanindya Pratiwi Wening (Medan)
Slamet Widodo (Solo)
Sunaryo JW (Tapanuli)
Sus S . Hardjono (Sragen)
Suyitno Ethex
Tonganni Mentia
Tutik Hariyati S (Indramayu)
Ustadji Pantja Wibiarsa (Purwrejo)
Wadie Maharief ( Yogyakarta)
Wahyu Hidayat
Wans Sabang (Bekasi)
Wardjito Soeharso(semarang)
Wirol Haurissa (Ambon)
Yuditeha (Solo)
Zaeni Boli (Bekasi)



Daftar Puisi Sakarepmu

Aan Jasudra : Antara Aku Atasan dan Bawahan
Agustav Triono: Kau Datang di Pagi Buta
Ali Syamsudin Arsi: Sungguh Benar-benar Sakarep
Aloeth Pathi: Aku Si Bujang
Anggi Putri: Barangkali Lupa
Anggoro Suprapto, Pahlawan Gembus (1)
Arif Khilwa: Senayan Beronani
Ary Sastra: Negeri Patpatgulipat
Buana K.S: Dunia Kentut
Budhi Setyawan: Menawar
Dasuki Kosim: Ada Google Traslate di Gedung DPR
Denis Hilmawati T : Perjalanan Panjang
Diah Natalia: Sederhana
Eddie MNS Soemanto: Sakarepmu
Eri  Syofratmin: Ulat Bulu
Fernanda Rochman Ardhana : Sajak Penutup
Fitrah Anugerah: Pada Celana Dalamku
Fitriyanti : Kesunyian
Gampang Prawoto: Sarijah Gadis Virtual
Gunta Wirawan: Surat Terbuka Untuk Asap
Harkoni Madura : Tilawah  Tanah  Air
Haryatiningsih: Rekaman Maling
Hasan Bisri BFC : Nenek, Nikita, dan Permen itu
Helmi Setyawan: Aku ini Guru
Heru Mugiarso : Apa Agamamu
Iis Sri Pebriyanti : Pagi Hari
Jen Kelana :Kuteriakkan Hujat
Marsetio Hariadi: Cinta Melulu
Muhammad Lefand: Matra Sang Preside  Bukan Penyair
Nanang Suryadi: Dongeng, Penyair Kok Mendongeng?
Navys Ahmad  :Negeri Parahdoks
Novia Rika: Puncak Cinta
Nunung Noor El Niel: Sampah
Nur Fajriyah : Punggung yang Pergi (Ayah)
Osratus: Sebungkus Protes Rebus (untuk diriku)
Rg Bagus Warsono: Kemeja Putih Lengan Panjang Mas Joko
Rini Garini: Dongeng Sebelum Tidur
Riswo Mulyadi: Doa Seorang Guru  di  Hari  Guru
Riza Umami : Anugerah Tuhan
Samsuni Sarman: Percakapan di  Runway
Sokanindya Pratiwi Wening: Indonesia Sakit
Slamet Widodo : Republik Dagelan
Sunaryo JW: Sajak  Tong Kosong
Sus S . Hardjono: Candi
Suyitno Ethex: Telatah Mojopahit
Tonganni Mentia : Pedati Senin Pagi
Tutik Hariyati S: Siapa mau bicara pertama
Ustadji Pantja Wibiarsa :Pelangi Jatuh
Wahyu Hidayat :Kepada Mantan
Wadie Maharief: Guru
Wans Sabang :  Segeralah Ajal!
Wardjito Soeharso: Main Bermain
Wirol Haurissa: Tamu
 Yuditeha: Reshuffle Kebelet
Zaeni Boli :Tanggal yang Keliru