Kamis, 24 Maret 2016

AHOK, A Slamet Widodo

AHOK
Ahok adalah anomali
politik mapan ia dekontruksi
diluar kelaziman seorang politisi
kalau politisi suka konsensus dan kompromi
ia jenis manusia yang tak menyukai
anehnya popolaritasnya naik elektabilitasnya tinggi
Ahok memang kasar
bicaranya tak enak didengar
meledak ledak menggelegar
ngomong tidak piawai
tapi maksudnya sampai
gampang bilang maling atau anjing
seakan mulutnya tak pernah sekolah
maka oleh musuh ia dicaci dan dibenci
Ahok bukan orang munafik
bicara dibumi kenyataan
ia pekerja keras dan nyata
keberanianya jangan ditanya
satunya kata dengan perbuatan
ia tegas menggusur
tapi siapkan rumah susun pengganti
ia memecat dan menggeser
bagi pejabat yang korup dan tak melayani
ia merubah wajah birokrasi
menjadi birokrasi yang mengayomi
Ia menghunus pedang anti korupsi
maka para koruptor tengkuknya berdiri
Ahok oleh rakyat dipuja dan disukai
Ahok memang sialan
tak mau disogok
tak mau bayar mahar
tak mau melamar
tak mau jadi petugas partai
tak mau bikin komitmen
tak mau dititipin ini itu
apalagi diminta ini itu
bikin ketua partai besar marah besar
Ahok tak mau dibebani
tak mau politik balas budi
tidak mau didekte partai
saatnya ia memberi bukti
gubernur tak harus lewat jalur partai
"Teman Ahok"jadi kendaraan tuk mengapai
Ahok orang yang cerdas
setiap masalah dihadapi dengan tangkas
ketika ditanya wakil rakyat
kenapa yang digusur Kalijodo bukan Alexis
" kalijodo itu jalur hijau harus kembali ke jalur hijau"
pelacuran itu ada sejak nabi adam tak bisa dihilangkan
ingat saya pendukung lokalisasi
semua yang tak ada izinya saya sikat
tapi ingat Alexis juga tempat wakil rakyat istirahat
surga sekarang tidak dibawah telapak kaki ibu
tapi surga ada dilantai ketujuh .....Alexis "
Ahok tak takut mati
mati baginya adalah keberuntungan
ketika ia perang membela kebenaran
ia ingin dimakamkan di Kalibata bukan di Kalijodo
Bila Ahok menang
bikin parpol kobol kobol
mesin partai ngadat
bensin nya habis
pelumasnya kering
maka mereka beramai ramai
dengan segala cara dipakai
menjegal Ahok bekompetisi
Save Ahok
Jakarta, 10 Maret 2016

ISTRI , Agus Chaerudin

ISTRI SHALEHAH
Engkau selalu menyebut namaku
Di dalam setiap doa terbaikmu
Hingga ringanlah langkahku
Menghadapi kerasnya dunia ini
Bahagiaku memilikimu, bidadari
Suami mana takkan bangga
Disayang istri sepenuh jiwa
Harta bukanlah tujuan utama
Wanita sholehah menghiasi jiwa
Serasa mencium bunga surga
Air wajahmu sebening permata
Selalu terjaga di malam buta
Memohon perlindungan Ilahi Robbi
Dari segala marabahaya, mengintai
Selamatkan rumah tangga dari api neraka
Tangerang, AC25032016

WONG, Penyair Terhunus

WONG
Makan tuh kata kata syair
Telen tuh kalimat puisi
Bakar semua huruf 
Aku yo ora gelem takon
"Apa itu sastramu?"
Sakarepmu !
Wong, kata Gus Dur
" Gitu aja kok repot"

Dunia Paranoia. Dewa Putu Sahadewa

Dunia Paranoia
Melihat perempuan berrok mini
Itu sumber perkosaan kau yakini
Melihat kebaya kelihatan pundak
Kau takut nafsu bangsa meledak
Lalu kau kaburkan gambar indah di televisi
Kau beri penjelasan segala kecurigaan
seolah paling berjasa menjaga ahlak
anak anak
tapi sebenarnya kau sedang sakit
entah karena terkena virus
atau salah mengeja ayat
Aslinya, kau sendiri tak mampu menahan syahwat
kau jadi penguasa paranoia
mengajak semua saling curiga
Aduh kacamatamu apa
sehingga hampir semua terlihat nista
Ambang nafsu di bawah pusar
sesekali kau perlu ditampar
supaya sadar
dan otakmu bisa mekar.
Maret 2016
Dewa Putu Sahadewa

apa yang ingin kau utarakan, zaeni boli 2016

apa yang ingin kau utarakan
jangan kau selatankan
ada timur ada barat
juga tenggara
perbedaan adalah nyala api
seiring berjalannya waktu ia padam
menyisakan dendam di hati manusia
duhai kawanan kijang yang menyeberang lautan
juga burung hantu yang mengubur mimpinya di hari senin
ada apa gaduh
dunia maya mengajak kita untuk sulit tidur
dan berpikir hal hal yang tidak perlu
tak ada lagi air mata di beranda
apalagi air hujan
jika ada maka rusak laptop ini
zaeni boli 2016

BALADA MENDIDIK ANAK karya A Slamet Widodo

BALADA MENDIDIK ANAK
mendidik anak
susah susah gampang
ada yang dididik keras
hasilnya mengecewakan
ada yang dilepas
hasilnya memuaskan
ada yang dididik sekadarnya
hasilnya lumayan
mendidik anak adalah kewajiban
hasilnya tak bisa dipastikan
tergantung nasip dan peruntungan
yang berat ketika anak kita mampu
biayai pendidikan orang tua tak mampu
rasa bersalah menikam kalbu
anak kita didik baik
kita ajarkan kejujuran
kita ajarkan cinta
kita ajarkan kesopanan
ketika ia kita lepas
anak kita bingung
tak siap menerima keadaan
diluar beda dengan yang diajarkan
yang jahat dapat kemudahan
yang munafik dapat kedudukan
yang busuk dapat tepukan
anak kita terombang ambing
bergulat dengan kegalauan
lihat ....lihatlah
anak kita belajar menentukan
ada yang frustasi
ada yang percaya diri
ada yang ndablek terserah nanti
orang tua bisa menasehati
tapi tanpa keteladanan
semua nasehat tidak berarti
anak kita butuh contoh bukan nasehat
orang tua boleh bangga anaknya hebat
berkat didikan keras dan disiplin ketat
tapi salah memilih jodoh
semuanya salah semua bermasalah
Yang penting bagi orang tua
pendidikan baik sudah diberikan
budi pekerti sudah diajarkan
Tuhan sudah dikenalkan
bila nasip kita mujur
anak kita jadi orang yang diharapkan
biila nasip kita apes
anak kita jadi orang bermasalah
bila hal ini terjadi
tetap saja orang tua yang salah
Jakarta, 21 Maret 2016

Jumat, 04 Maret 2016

Zaeni Boli


Penyair Mbeling Luncurkan Antologi Puisi Sakkarepmu di Warrung Apresiasi Bulungan.

Penyair Mbeling Luncurkan Antologi Puisi Sakkarepmu di Warrung Apresiasi Bulungan.

Sakkarepmu memcapai puncak disaat peluncuran bukunya Rabu 2 Maret 2016 di Warung Apresiasi Bulungan Jakarta tempat dimana Sastra Reboan bermarkas dibawah garapan tokoh penyair mbeling Indonesia Aloysius Slamet Widodo. Saat itu juga dihadiri beberapa penyair nasional seperti Sosiawan Leak ,RgBagus Warsono, Wardjito Soeharso, Samsuni Sarman, Ali Arsy, Dedari Rsia, Budhi Setyawan Penyair Purworejo, Wans Sabang, dan Bambang Widiatmoko yang terlibat dalam buku sastra yang sempat menggegerkan itu. Dan tampak pula beberapa penyair muda terkenal lain seperti Zaeni Boli, Fitrah Anugerah, Dan beberapa penyair muda lain pengisi antologi ini.

Dalam sambutannya Aloysius Slamet Widodo mengharap agar generasi muda memiliki keberanian menulis sebebas-bebasnya namun tetap memiliki kandungan sastra, sedang RgBagus Warsono menyampaikan bahwa Sakkarepmu yang banyak memperoleh sambutan ini digarap dengan keterbatasan yang serba 'kurang segala sesuatunya. Dan dua tokoh ini mengucapkan terima kasih pada semua yang dapat hadir .


Tampak diantaranya terdapat tokoh-tokoh penyair terkiniseperti Dyah Kencono Puspito Dewi , Salimi Ahmad, Harry Tjahjono, Herman Syahara, Fanny Jonathans, Nani Tanjung, Dedy Tri Riyadi, dan masih banyak pelaku sastra lainnya yang hadir di peluncuran buku puisi Sakkarepmu itu.
Pada deretan penyair muda tampak dua penyair yang menaik namanya saat seperti Damar Anggara dan Kidung Purnama dari Jawa Barat. Turut Hadir pula Agus Chaerudin dari Tangerang.


Peluncuran Buku Sakkarepmu itu bertambah meriah saat Aloysius Slamet Widodo membacakan sajak-sajaknya yang membuat Warung Apresiasi Bulungan 'meledak tawa. Puisi-puisi berjudul Puisi Birahi dan puisi Asu karya pengarang mbeling ini menjadikan suasana puncak Sakkarepmu.
Acara yang dipandu Sosiawan Leak penyair populair Indonesia saat ini membuat hangatnya suasana malam Bulungan.


Menurut Harry Tjahjono ketika dinobatkan untuk memberikan komentar menyatakan bahwa kreatifitas Sastra Mbeling akan dapat membuahkan berbagai karya baru yang dapat menasional seperti Antologi Sakkarepmu ini yang justru muncul dari daerah. 



Sedangkan penyair-penyair muda dari daerah mengharap agar kesempatan itu harus diberikan dari para seniornya agar dapat mengisi khasanah kesusastraan Indonesia semakin maju. (ulasan rgbagus warsono 4-2-2016)







Minggu, 28 Februari 2016

" SEMUSIM ", Uncu Nelma

" SEMUSIM "

Semusim tlah berganti
Ada helai kasih yang tersisih
Ada janji suci yang terhianati
Semusim berlalu tanpa kekasih

Semusim tlah berlalu
Kisah kelabu sisakan pilu
Kenangan manis hanya sembilu
Semusim berlalu di malam lalu
Wahai semusim...
Janganlah cepat berlalu
27Feb2016
*****************

Untuk air mata yang tak pernah kau mengerti, Untuk air mata yang tak pernah kau mengerti

Untuk air mata yang tak pernah kau mengerti

Kembali memeluk senyap
Memahat namamu di keabadian rasa
Meski mimpi hanya terukir pada desiran angin
Teretes hujanpun tak mampu menghapus kenangan
Saat lembaran kisah menyatukan kita dalam dongeng semara terindah

Aku kehilangan kelembutanmu
Aku kehilangan merah jinggamu
Dimanakah engkau wahai pelukis pelangi jiwaku?
Dimanakah penyemat asa nafasku?
: tanpamu aku limbung!
~952104Untuk air mata yang tak pernah kau mengerti~

PUISI SUKA-SUKA, Agus Chaerudin

PUISI SUKA-SUKA

Ini puisi atau bukan
Aku tak begitu peduli
Sejak sekolah dasar
Nilai bahasa ibuku
Sangatlah buruk
Dan sering kena marah guru

Aku seorang penyendiri
Temanku hanya kamar sepi
Dan tempelan huruf abjad
Di dinding kusam berjejer
Semakin lama kian menggelitik
Kujadikan susunan permainan
Serupa puzzle atau scrabble
Aksara kutata bolak balik
Akhirnya puisi pertama tercipta
Lahir dari rahim kesunyian
Tanpa erang kesakitan seorang ibu
Dan puisiku juga tak berkiblat
Puisiku ada atau tiada
Pun tak pernah dianggap
Ya, suka-sukakulah
Kutempatkan di singgasana
Paling terhormat dan kumahkotai
Di kumpulan sejarah hidupku
Bogor, AC28022016

Jumat, 26 Februari 2016

ZAKAR oleh Aloysius Slamet Widodo

ZAKAR
satu jengkal dibawah pusar
ada buah namanya zakar
tempat limbah dan racun keluar
tapi juga alat vital keturunan disebar

benda ini memanjang dan mekar
ketika diraba
ketika ngeres pikirnya
atau disengat serangga
benda ini mengecil dan hilang
ketika ketakutan
ketika kedinginan
benda ini
selalu menutupi dirinya
dengan pakaian
maka disebut kemaluan
benda ini bila menyelam
dan butuh keamanan
memakai pakaian selam
namanya kondom
otot raja ini
sumber kesenangan tiada habisnya
alat menikmati surga dunia
tapi juga bisa menjadi neraka
ketika benda ini tak perkasa
otot raja ini
bila dimaki mati
bila dielus berdiri
otot raja ini
bila sunatnya kebeneran
dapat isteri kaya,pinter dan nurut
bila sunatnya salah
dapat isteri mlarat ,galak dan nyebelin
otot raja ini
oleh orang Bali diukir
sebagai bagian dari budaya
agar menjadi barang antik
otot raja ini
oleh orang Belanda ditatto
kalau tidur namanya "adam"
kalau bangun "Amsterdam"
semua wanita anti kekerasan
kecuali kekerasan terhadap benda ini
............didambakan!
benda ini sangat berharga
lihatlah ketika orang main sepak bola
kearah lawan menembak bola
lawan dengan naluri manusia
menyilangkan tangan di kemaluan bukan dikepala !
jakarta,28 oktober 2010

PETRUK KANTONG BOLONG, Bambang Isworo-Tjelah Teater

PETRUK KANTONG BOLONG
------------------------------------------------
terus bergunjing
kering terasa basah
kantongnya bolong
memberi tak diminta
membagi sama rata
---------------------------------
bis/t2/02/06

Cerasu Ceceep :Ketika orang sibuk menulis puisi

Ketika orang sibuk menulis puisi
nenek saya sibuk mengulek sambal terasi,
bakar ikan asin,
bakar pete,
bakar sate,
bakar rumah tetangga dengan wanginya.
.
Ketika perut lapar
kata Nenek orang melupakan puisi,
dan sambal Nenek sudah jadi
sambil makan Nenek berkata:
"Ini juga puisi."

etimologi

Sakkarepm/Sakarepmu.
awalan sak/sa= se ; contoh : Sakmestine (seharusnya), Sakkersane (sesukanya), menyatakan sifat
awalan sa = se ; contoh: saseprene, sawis'e, sadurunge (menyatakan waktu)
awala sa= se : sekabeh'e, saktitik , sakebek , sakcuil (menyatakan jumlah dan isi.
kata dasar karep = keinginan/kemauan

dialah matahari, Cerasu Ceceep

dialah matahari
yang menggigit kuping saya
menjadi merah
ia itu genit
mungkin tengah birahi
berkebaya tanpa peniti
.
padahal saya telah kadung
rindui bulan
yang bulat menawan
tanpa saya tahu
kalau bulan pun
dibakar matahari
yang juga memberi warna baju saya.

HARKAT: Nunung Noor El Niel

HARKAT

Mengapa harus bertopang pipi
karena mendung di luar sana
Apakah selembar tiket itu
tak pernah sampai di atas meja
Tentang sebuah perjalanan
Mengapa harus bertopang dagu
dan duduk termangu di sebuah bangku
Apakah tak ada lagi tempat menunggu
meskipun di selasar waktu
Untuk sekadar saling bercumbu
Padahal kau tahu bagaimana
menyingkapkan seluruh rindu
Sebelum tumbuh menjadi benalu
dan cemburu membakar hasrat
menjadi musuh di balik belikat
Maka biarkan kini semua khianat
menyayat setiap martabat
Jika cinta bukan lagi hakikat
Di mana kesetiaan menjadi jerat
Apalagi menjadi malaikat penyelamat
Meskipun yang tersisa kelak
hanya sebatas harkat untuk dibaca
bukan sebagai hikayat
di antara puisi dan prosa
tersimpan kebebasan seluruh makna
: terjemahkanlah....

Denpasar 26 02 2016

Rabu, 24 Februari 2016

Acara Peluncuran, oleh Panitia: Bambang Widyatmoko

Berdasarkan rapat "panitia" pada 24 Februari 2016 telah diputuskan hasilnya sebagai berikut:
SUSUNAN ACARA
Pukul 19.30 WIB (Waktu Indonesia Bulungan)
PEMBUKAAN: Sambutan Slamet Widodo didampingi Rg Bagus Warsono dan peluncuran buku antologi puisi Sakkarepmu
BAGIAN PERTAMA
MUSIK
Penampilan 10 penyair
BAGIAN KEDUA
MUSIK
Penampilan 10 penyair
BAGIAN KETIGA
MUSIK
Penampilan 10 penyair
Penutup: Pembacaan puisi Sosiawan Leak
CATATAN:
-Tiap penyair hanya diperkenankan membaca 1 (satu) puisi dengan durasi maksimal (diusahakan) 3 menit
-Penyair/pembaca puisi dari luar pulau Jawa dan luar DKI Jakarta diprioritaskan membacakan puisinya pada Bagian Pertama dan Kedua
-Pembawa acara bin MC Sosiawan Leak
-Akan diumumkan urutan 10 penyair pada tiap bagian agar masing-masing dapat mempersiapkan diri
-Disediakan hidangan makan malam Gultik (gule tikungan yang merupakan ciri khas kuliner di seputar bulungan blok M)

Terima kasih

CINTA RAPUH, Wanto Tirta

CINTA RAPUH

hujan jatuh
rindu luruh
kau bersimpuh
cinta rapuh
kemana rindu
menyelinap di gardu

23022016

Kamsepay, Ness Kartamihardja

Kamsepay
.
.
Sementara musik keroncong klasik,
mengalun sendu,
perutku ikut berkeroncongan
padahal,
ketika irama grunge menggebu-gebu,
aku tak bisa menari kejang
.
Aku memang kamsepay,
seperti kata si Alay
.
lidahku tidak sekolah,
apalagi ke Cambridge sana,
Sekolah Rakyat pun,
hanya setengah kukecap
.
Icip-icip twitter?
ra mudheng!
Cobain sushi?
jijik!
Minum Cola Lola?
kelu ini lidah!
.
Baju beskap, celana pangsi,
blangkon sedang bertelor,
masuk kantor,
aku di 'persona non grata'!
.
Aku memang kamsepay,
seperti kata si Alay
.
Kusiasati laah ...,
Baju beskap berkancing emas,
berkarat-karat, bukan sekarat!
blangkon bertelor intan gemerlap,
celana pangsi dari serat platina,
sekantor serempak hormat:
"Siap, grakkk!!!"
tabik mendadak
.
Aku memang kamsepay,
seperti kata si Alay
.
Mereka juga!!!
.
Kamu?
.
21feb15

Kulihat Puisi, Wadie Maharief

Kulihat Puisi

Kulihat puisi di wajahmu
kulihat puisi di matamu
kulihat puisi di jantungmu
kulihat puisi di hatimu
kulihat puisi di jari-jarimu
kulihat puisi di langkahmu
kulihat puisi di bibirmu
tapi tak kulihat puisi
di kepalamu
juga di perutmu?


----Yogya 23 Februari 2016

Senin, 22 Februari 2016

Cagub oleh Ness Kartamihardja

Cagub
.
.
"Te satteee ...!"
tok, tok, tok ...!
"Te satteee ...!"
tok, tok, tok ...!
Tukang sate domba, lewat!
.
Aku beli sepuluh tusuk,
plus ketan bakar dua potong,
sedaap ... ...
.
Bincang sedikit sehabis makan:
"Siapa namanya mas?" tanyaku
"Amad Deny"
"Wuih, nama yang bagus!"
"Asal darimana?"
"Republik Kasihsayang"
Wow ...!
.
"Besok aku berhenti jadi tukang sate pak"
"Kenapa mas?"
"Aku mau jadi Gubernur!"
Wah,
dia hebat, mirip Hitler
"Kira-kira mas mampu tidak?"
"Tentu, karena aku punya program pribadi"
.
Programnya itu unik juga
Katanya,
ibukota akan berlambang 'domba bandot',
mirip dirinya, yang berjenggot,
hot!
Terus semboyannya juga keren:
'Memasyarakatkan sate, menyate masyarakat'
Nanti akan ada pendayagunaan perempuan muda,
yang akan dipekerjakan di pabrik,
bernama 'Manajemen Kasihsayang'
Pekerjaannya tentu saja sangat ringan:
Mengelus-elus sang pejabat dengan kasih sayang,
agar bisa bekerja dengan senang
.
Aku kagum sekali,
sungguh!
aku bilang 'wow', berkali-kali
.
Nanti,
pada hari pemilihan,
akan kucoblos dadanya,
dengan tusuk sate!
.
18feb16

geliat penyair Indonesia


Nama-nama yang tak asing bagi kesusastraan dewasa ini akan bertemu di peluncuran antologi penyair mbeling Indonesia "Sakkarepmu", 2 Maret 2016 di Waroeng Apresiasi Bulungan Jakarta. Mereka adalah penyair-penyair kawakan yang telah malang melintang dunia perpuisian Indonesia.

Kegiatan peluncuran antologi Sakkarepmu yang diprakarsai Aloysius Slamet Widodo, tokoh penyair mbeling kenamaan lewat 'Kentut-nya, tidak hanya menyuguhkan 'dagelan semata, tetapi memberikan makna geliat penyair Indonesia terhadap isu nasional yang ditangkap oleh para penyair sebagai hal 'semaunya saja baca "Sakkarepmu", sebagai perumpamaan zaman pancaroba Indonesia yang kita cintai ini.

 Penyair-penyair top Jawa Tengah seperti Leak Sosiawan Leak, Wardjito Soeharso dan Heru Mugiarso turut ambil bagian dalam pembacaan puisi mbeling Sakkarepmu sakarep penyair mbeling itu.

 Tak luput juga penyair Indonesia lainnya yang dimotori Budhi Setyawan Penyair Purworejo , sebagai penyair yang "menjaga Jakarta akan turut meramaikan puisi Sakarepmu bersama penyair Wans Sabang , Zaeni Boli, Fitrah Anugerah, Diah Natalia dll.
 Penyair muda Navys Ahmad, penyair Tigaraksa, akan hadir membacakan puisinya yang dipandu tokoh penyair akademisi Bambang Widiatmoko dari Jakarta.

 Dua tokoh penyair dari Banjarmasin , Samsuni Sarman dan Aly Arsi, penyair yang getol mengkampanyekan puisi terhadap generasi muda terbang khusus pada 2 Maret 2016 untuk membacakan puisinya dalam Peluncuran Sakkaremu itu.

 Penyair Dedari Rsia, asal Bali yang tinggal di Kupang, yg baru-baru ini telah membacakan puisinya di Brunai Darusalam, juga turut hadir di asara Peluncuran Sakkaremu itu.

 Mereka dengan sukarela akan menghadiri Peluncuran Sakarepmu pada Rabu 2 Maret 2016 pukul 19.00 di Waroeng Apresiasi Bulungan Blok M Jakarta sebagai penyair tamu dan patut kita hargai :
1. Bambang Isworo-Tjelah Teater
2. Harry Tjahjono
3. Arya Setra
4.Pilus Jaya Selamanya
5. Elyasa Amrin
6. Salimi Ahmad
7. Herlina Priyambodo
8. Dedy Tri Riyadi


Para tokoh penyair Sakkarepmu itu adalah :
 
1. Dedari Rsia ( Kupang NTT)
2. Ali Arsy Arsy ( Banjarbaru Kalsel)
3.Samsuni Sarman ( Banarmasin)
4. Navys Ahmad ( Tangerang)
5. Bambang Widiatmoko ( Jakarta)
6. Novia Rika ( Jakarta)
7. Heru Mugiarso ( Semarang)
8. Budhi Setyawan Penyair Purworejo ( Purworejo /Bekasi) .
9. Hasan Bisri Bfc, (Bogor)
10. Wans Sabang (Bekasi)
11. Arya Setra (Jakarta)
12. Wardjito Soeharso ( Semarang)
13. Fitrah Anugerah ( Bekasi)
14. Zaeni Boli (Bekasi/Jakarta)
15. Pelajar SMA Indramayu 3 orang
18. RgBagus Warsono (Indramayu)
19. Aloysius Slamet Widodo (Jakarta)
20. Denis Hilmawati,( Karanganyar Solo)
21. Diah Natalia (Bekasi)
22. Leak Sosiawan Leak

dll.

Kamis, 18 Februari 2016

KAPAN NYUSUL, Aloysius Slamet Widodo

KAPAN NYUSUL

Aloysius Slamet Widodo
Tetangga saya pak Jalidi
orangnya kepo setengah mati
urusan orang lain suka dicampuri
saya termasuk orang yang dibuli

Saat saya kecil
ketika anak tetangga sunat ia bilang
" nak ... kapan kamu nyusul ?"
saya diam tak menjawab
Saat tetangga anaknya lulus sarjana ia bilang
" nak kapan kamu nyusul?"
saya diam tak menjawab
Saat tentangga menggawinkan anak ia bilang
"nak .... kapan kamu nyusul ?"
saya diam tak menyawab
Ketika tetangga sebelah mati
saya bilang duluan ke pak Jalidi
"pak ..:. kapan bapak nyusul ?"
Ia menjawab ...,." asuuu" !
Jakarta,28 januari 2016

BIAR BERFUNGSI!, Sosiawan Leak

BIAR BERFUNGSI!

di kampung saya, (solo) semanggi
ada orang setengah gila namanya jumadi
saban hari kerjanya mencari dan melayat orang mati
jika tak ada warga yang meninggal dunia di kampung sendiri
ia rela kelayapan ke mana-mana, mencari hingga dini hari

suatu ketika, dia marah-marah dan frustasi
karena baik di kampung sebelah maupun kampung sendiri
tak ada orang mati,
ketika kugoda ia berkata, “asem! nggak ada yang mati!”
kugoda lebih gila, “kamu saja yang mati di!”
“ndhligik! kalau mati aku nggak bisa melayat lagi!” balas jumadi
“kamu saja yang nggak pernah layat, mati! biar berfungsi!” imbuh jumadi

Cagub, Ness Kartamihardja

Cagub
.
.
"Te satteee ...!"
tok, tok, tok ...!
"Te satteee ...!"
tok, tok, tok ...!
Tukang sate domba, lewat!
.
Aku beli sepuluh tusuk,
plus ketan bakar dua potong,
sedaap ... ...
.
Bincang sedikit sehabis makan:
"Siapa namanya mas?" tanyaku
"Amad Deny"
"Wuih, nama yang bagus!"
"Asal darimana?"
"Republik Kasihsayang"
Wow ...!
.
"Besok aku berhenti jadi tukang sate pak"
"Kenapa mas?"
"Aku mau jadi Gubernur!"
Wah,
dia hebat, mirip Hitler
"Kira-kira mas mampu tidak?"
"Tentu, karena aku punya program pribadi"
.
Programnya itu unik juga
Katanya,
ibukota akan berlambang 'domba bandot',
mirip dirinya, yang berjenggot,
hot!
Terus semboyannya juga keren:
'Memasyarakatkan sate, menyate masyarakat'
Nanti akan ada pendayagunaan perempuan muda,
yang akan dipekerjakan di pabrik,
bernama 'Manajemen Kasihsayang'
Pekerjaannya tentu saja sangat ringan:
Mengelus-elus sang pejabat dengan kasih sayang,
agar bisa bekerja dengan senang
.
Aku kagum sekali,
sungguh!
aku bilang 'wow', berkali-kali
.
Nanti,
pada hari pemilihan,
akan kucoblos dadanya,
dengan tusuk sate!

NYOLONG LUKISAN PRESIDEN

NYOLONG LUKISAN PRESIDEN
Rg Bagus Warsono

Dullah, Basuki, Raden Saleh, Sujojono, dan Henkngatung
dipigura jati ukir Jepara
kawan presiden sesama pelukis negeri
dengan kanvas tenda serdadu
melukis wajah perempuan
melukis payudara
gairah birahi kuda pejantan
memandang lama tak berkedip
dicengkeram tembok bata-malang
kapan kompi pasukan pengawal pesta
lengah oleh ciu , tayub, dan cerutu
nyolong lukisan presiden
Musik tetalu mengalun , tembang dandang gula lalu sinom
mabuk prajurit
lupa memeluk bedil
pigura lepas dinding istana
hanya nempel paku beton karatan
lukisan hilang digondol maling
sinden montok lunglai
susu ngalor ngidul
tembang ngawur semakin asyik
dini hari
maling melompat pagar
moncong bedil bingung siapa ditembak
umpat gamprat komandan jaga
lepas lencana istana!
Presiden tersenyum lalu tertawa
Kalian pengawal plagiat seperti lukisan plagiat
siap !
lalu tercium asap kanvas dibakar.


Jakarta, 9 Desember 2015

Senin, 15 Februari 2016

Bancakan Dudu Sesajen

Bancakan Dudu Sesajen

Jare Kanjeng Nabi
Syukur iku maknane iman
Ora kudu wah
ora bae mewah
setitik asal maler
akeh mampune sing niat
Nganggo nylameti sing dibangun
puisi sakarepmu
oleh kabeh pujangga
sing gawe lantaran nyipta
aksarane guritan sekarepmu
lumrahe olih kabegjan
kesohor se nusantara
jejaluk slamet kabeh penyair
bancakan melu ngincipi
sega kuning rumbah edan
iwak petek urab godong kacang
tempe seiris tahu setugel
dadar dibagi papat
dipangan bareng sadulur kabeh
tandane syukur alhamdulillah
bacakan dudu sesajen.


rg bagus w 16-2-2015

Puputan Sakkarepmu 2 Maret 2016 pulul 19.00 sampai selesai tempat Waroeng Apresiasi Bulungan.

Puputan Sakkarepmu 2 Maret 2016 pulul 19.00 sampai selesai
tempat Waroeng Apresiasi Bulungan.

Bubur abang bubur putih ,

Manise bubur abang saka gula klapa diarani gula jawa
Gurihe bubur putih campur parudan klapa
nylameti sadulur kabeh
sedulur papat lima pancer
sing njaga awak badan lunga mendi parane
pojoke bumi, tengahe alas pinggire segara benua liya
paribasa kulit diseset
luruh sejatine seniman
temu kanca bebatiran
dadiya sadulur becik
angger bakale mulya
kesohor becike
weruh kabeh karyane
dadia sastrawan Indonesia kang mumpuni
lan ora adigang adiguna
iku penyair sing dijakuk

rg bagus warsono 15-2-16

Buta Warna, Wadie Maharief

Buta Warna
Selingkuh itu
segelas kopi dan gula
dicampur susu
atau caramel
Selingkuh itu
sepotong roti bakar
dikasih mentega
dan coklat
Selingkuh itu
sepiring nasi goreng
telur ceplok mata sapi
dan udang
Selingkuh itu
puncak gunung
lembah hutan
dan sungai
yang mengalir
Selingkuh itu
hitam putih
dan abu-abu
Selingkuh itu
buta warna
----

Jumat, 12 Februari 2016

Peserta Peluncuran Sakarepmu

Daftar Nama-nama yang sudah menyatakan kesediaanya hadir dalam acara Peluncuran Sakkarepmu Rabu,2 Maret 2016 pukul 19.30 di Warung Apresiasi Bulungan Jakarta .
Diinfokan kepada koordinator acara Mas Aloysius Slamet Widodo dan Mas Bambang Widiatmoko
adalah :

1. Dedari Rsia ( Kupang NTT)
2. Ali Arsy Arsy ( Banjarbaru Kalsel)
3.Samsuni Sarman ( Banarmasin)
4. Navys Ahmad ( Tangerang)
5. Bambang Widiatmoko ( Jakarta)
6. Novia Rika ( Jakarta)
7. Heru Mugiarso ( Semarang)
8. Budhi Setyawan Penyair Purworejo ( Purworejo /Bekasi) .
9. Hasan Bisri Bfc, (Bogor)
10. Wans Sabang (Bekasi)
11. Arya Setra (Jakarta)
12. Wardjito Soeharso ( Semarang)
13. Fitrah Anugerah ( Bekasi)
14. Zaeni Boli (Bekasi/Jakarta)
15. Pelajar SMA Indramayu 3 orang
18. RgBagus Warsono (Indramayu)
19. Aloysius Slamet Widodo (Jakarta)
20. Denis Hilmawati,( Karanganyar Solo)
21; Diah Natalia (Bekasi)

Yang lain.....................silahkan
data 13-2-16

Senin, 25 Januari 2016

Ness Kartamihardja, Kamu,Pelacur dan Polisi Tidur

Kamu,Pelacur dan Polisi Tidur
.
.
“Aku dan kamu masih kita” katamu
Kupicingkan sebelah mata
( yang sebelah lagi melotot sebundar bola )
“Kita?” bantahku.
Sedangkan aku hanya merasa aku,
tanpa kamu di dalamnya
.
Benang merah pengikat kita,
telah kalian putus - dulu sekali -
lalu sisa helaiannya
yang masih menjerat satu kakiku,
aku buang ke sumur dalam;
tempat kamu rendam setumpuk empedu
yang pahitnya tak hilang sewindu
.
“Oh, mein Got ...” , katamu lagi
bahasamu itu pinjaman dari si Arya bermuka merah,
cicitnya Mas Hitler
yang keblinger,seperti kamu
.
Betul,
kamu hanya punya got;
di belakang rumahmu itu
mampetlah pula.
Karena di sana,
kamu membuangi sampah-sampah rayuan gombal
( yang gagal )
.
...............................................
.
wanginya itu ...
membuat mabuk wanita penghuni lokalisasi,
sehingga mereka menjemur alat kelamin;
di jalan bebas hambatan.
( Lalu ditawar-tawarkan kepada Polisi Tidur,
yang sedang berbaring lelap
pada jalan raya
di depan Gedung Sekolah Dasar )
.
Anak-anak yang baru bubaran kelas
berteriak adu keras
sang Polisi tetap tidur,kali ini ditambah dengkur
mungkin dia kekenyangan
mendapat hibah rupiah,
dari para pejalan kaki
yang kena tilang
.
(mereka bersalah karena mengenakan helm
dan berjalan di atas trotoar)
.
...............................................
.
Aku dan kamu,
sudah bukan kita ...
.
.
7agustus14

Cunong Nunuk Suraja, PISANG PUISI

PISANG PUISI

Ini pisangku, mana pisangmu?
Ini puisiku, mana puisimu?
Pisangku ranum, bagaimana pisangmu?
Puisiku senyum melirik puisimu, senyumkah puisi itu?
Pisang menggoreng puisiku, puisimu menggoreng cuaca
Puisiku membeku di New York, pisangmu direbus di angkringan pojok
Pisang, puisi, kamu dan aku diam termangu
Menatap layar kaca memutih kaku

2016

Minggu, 24 Januari 2016

NYALI,Gunta Wirawan

NYALI

Nyali bukan berani
Nyali bukan kuat
Nyali bukan diri
Nyalimu adalah uang
Nyaliku, uangku
Nyali bukan nyali
Berani bukan nyali
Nyali adalah uang
Nyali bukan nyali
Nyali dalam diri
Nyali berparas uang
Pontianak, 1991.

Gunta Wirawan

DIKTE KEMAJUAN, Aberijlain Gomar Samsara

DIKTE KEMAJUAN

Di punggung Ayah yang bidang
Anak-anak berderap terburu
Peradaban zaman tekun mendikte
Di dada Ibu yang lapang
Hajat dan munajat teramini
Tangis dan ratap sang anak bertuah
Kemajuan membunuh kesabaran dan kewaspadaan
Salah bijak salah jejak
Setapak demi setapak dengan pasti
Pijak berhenti pada elegi

Jepara, 240116

Mengulum Cuka, Nunung Noor El Niel

Mengulum Cuka

wanita yang mengulum cuka
di bibir senja, menggarami aksara
dengan puisi seekor lembu
berkelamin ganda
dari perselingkuhan rahasia
di bawah kerudung cahaya
wanita itu sekedar menutup
kebinalan tertunda
sebagai wanita jablai
puisi sepi pun dibelai-belai
senja pun perlahan menyapa malam
aku perempuan berbau cerutu
mengepulkan malam dengan rayuan
dan bisikan-bisikan tajam
hingga kau mengerangkan kemunafikan
setiap desah yang kutoreh pada setiap kata
akan membuatmu terajam oleh senyum tipisku
seperti senja itu, ketika kau datang
aku membukakan pintu malam untukmu
dan menyeduhkan kopi penghangat tubuh
kita pun bersulang dan kita hirup
seluruh senja itu
sebelum kita retas di pelaminan aksara
dengan pekikkan dan desahan yang sama
Dps. 23 01 16

LEBAY, Heru Mugiarso

LEBAY

ini kisah lebay malang
dapat undangan dua teman yang tajir
satu undangan pernikahan di hotel bintang lima
satu undangan ulang tahun di kapal pesiar mewah
celakanya, hari dan jamnya sama
berangkatlah si lebay dengan tampilan perlente
namun di tengah jalan ia berubah pikiran:
ke mana dulu yang ku utamakan
undangan pernikahan atau ulang tahun?
ah aku mesti ke undangan pernikahan
pasti hidangan kulinernya mewah dan berkelas
maka diarahkan kakinya ke hotel
selang berapa saat dia tergoda:
ah tapi resepsi perkawinan kan waktunya panjang
aku bisa ke pesta ulang tahun dulu
ia lalu putar haluan ke pelabuhan
belum sampai ke pelabuhan dia ingat
pengalaman dulu kehabisan hidangan\di pesta perkawinan
maka balik lagi dia melangkah ke hotel
apa lacur
tibatiba hujan turun dengan lebatnya
Lebay kehujanan dan pakaiannya basah kuyup
Malu rasanya meneruskan niatnya
datang ke acara pesta
dengan bersumpah serapah
ia pulang ke rumah
mengubur impiannya
hadir ke pesta mewah
Begitulah dongeng tentang lebay malang
yang bangun dari tidu panjangrnya
di masa kanakkanak kita...

Hujan di Minggu Sore, L Surajiya

Hujan di Minggu Sore

hujan bersajak di pelataran
intonasi dan nadanya berimbang
dengan gurauan angin
yang bergantungan di daun-daun: basah!
aku tak mampu menatapnya
dengan mata telanjang
-terlalu lembut-
dengan segelas teh pahit
di meja kosong
aku bercanda dengan sajak-sajaknya
bergulat penuh,
menghilang, hingga mencair
terbawa ke laut
minggu sore ini
aku sempurna menjadi hujan

kulon progo, 24:01:16 15:41

Jumat, 22 Januari 2016

Puisi Favoriet Buana K.S: Dunia Kentut


Dunia Kentut

Di mallmall
Di tamantaman kota
Sampai juga ke desadesa
Kita
Telah
Dikepung
Kentut meletus
Kentut di manamana
Oi kita terjebak
Di
Dunia
Kentut

Muara Bungo, 29 November 2015

Buana K.S nama lainnya Bambang Hirawan , lahir di Air Kelinsar kabupaten Lahat Sumatera selatan pada 17 Agustus 1985, Karya puisinya tergabung dalam antologi puisi Penyair Indonesia dan mancanegara, seperti Antologi 25 Penyair Muda Nusantara “ Traktat Cinta dan Dosa Dalam Dendam” (Pena Ananda, Juli 2011). Antologi Sehimpun Puisi Generasi Kini “ Jejak Sajak” (BPSM 2012), Menguak Senyap (Rios Multicipt, Padang, 2012), Senandung Alam (LeutikaPrio, 2012), Carta Farfalla (Tuas Media, 2012), Talenta Para Pengukir Tinta Emas (Awang Awang Publishing, 2012), Antologi Puisi IGAU DANAU (Sanggar Imaji, 2012), Bilingual Poetry Anthology SPRING FIESTA “Pesta Musim Semi” (Araska Publisher, 2013, Antologi Puisi Kota Jam Gadang “Bukittinggi Ambo Di Siko (Fam Publishing, 2013), Kumpulan Puisi Penyair Indonesia MEMO UNTUK PRESIDEN (Forum Sastra Surakarta, 2014), Antologi Puisi Penyair dua kota “LACAK KENDURI” (Imaji, 2014), Antologi Puisi Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia Jilid III (Sibukumedia, 2015), Antologi Penyair Menolak Korupsi IV “Ensiklopegila Koruptor” (Forum Sastra Surakarta, 2015), dan Antologi Puisi Dari Negeri Poci VI “Negeri Laut”(KKK, 2015) , tinggal di Muara Bungo, Jambi.

Puisi Favoriet Fernanda Rochman Ardhana (Jember) : Sajak Penutup

Sajak Penutup

Yang mana hendak kau tutupi, Nona?
gerai rambutmu digumuli tudung
sementara kemolekan masih liar berkaca,
pada tatap-tatap kami yang sudi menelan ludah
dari montok dadamu kami mengakar tanya:
“Inikah sumber kenikmatan yang Tuhan berikan dari Surga-Nya?”
dari wangi ketiakmu kami menjerat tanya:
“Inikah kasturi yang Tuhan janjikan dari surga-Nya?”
dari warna paha betismu kami mendekap tanya:
“Inikah keindahan yang diturunkan Tuhan dari surga-Nya?”
dari semok pantatmu kami kian mencumbui tanya:
“Inikah pemuas birahi yang Tuhan sajikan dari surga-Nya?”
hanya saja kami tak dapat nikmati, dari balik tudung
rambutmu berbiak di puncak alam pikir
lurus ataukah berkelok, hingga mampu mengumbar amal
bagi kami, lelaki penuh makrifat
 
Cileunyi, 2015


Senin, 18 Januari 2016

Puisi Pilihan Sakarepmu






Kemeja Putih Lengan Panjang Mas Joko
Rg Bagus Warsono

Kemeja Putih Lengan Panjang Mas Joko
Dipakai lagi setelah Bi Kuni mencuci sendiri
Lalu kotor lagi oleh keringat musim kemarau panas
Karena marah mengotori kemeja Mas Joko
Menyerap emosi menahan ejekan merk kemeja
Jadul dan bahan bekas kantong terigu
Kemeja Putih Lengan Panjang Mas Joko
Dipakai lagi setelah Bi Kuni mencuci sendiri
Tak perlu dikancing pergelangan tangan
Cukup digulung ala preman terminal
Tak usah dimasukan pinggang
Seperti anak SMA 80-an
Agar tak tahu siapa yang melawan
Kemeja Putih Lengan Panjang Mas Joko
Dipakai lagi setelah Bi Kuni mencuci sendiri
Ketika Bi Kuni pulang kampung
Kemeja penuh getah
Kancing lepas benang
Krah penuh daki
Kantong tersiram tinta
Terpaksa Kemeja Putih Lengan Panjang Mas Joko
Dibeli baru dari toko
Dan urusan binatu yang cuci kemeja
Disertika dengan minyak wangi pula.

Indramayu, 24-11-2015

Republik Dagelan
Slamet Widodo

Tersebutlah di Republik Dagelan
Dewan Perwakilan Rakyatnya Dagelan
seorang dengan rekam jejak yang kelam
bisa saja diangkat jadi ketua Dewan
ya .....namanya juga Republik Dagelan !
Ketua Dewan boleh menjual diri
manfaatkan jabatan tuk kepentingan diri
pelaku kejahatan dilindungi
pelapor kejahatan dihakimi
dituntut pencemaran nama baik ....masuk bui
ya....namanya juga Republik Dagelan!
Mahkamah Kehormatan Dewan
menjadi Mahkamah Kehormatan Dagelan
badan yang tugasnya menjaga kehormatan
boleh kehilangan kehormatanya
bila ada yang menggangu kursi
urusan etika boleh dilanggar
selama membahayakan koalisi
MKD boleh kehilangan kehormatan
selama ada rente yang didapatkan
bahkan menjadi lontepun dihalalkan
ya ....namanya juga Republik Dagelan!
Yang Mulia ............
hamba saluut keberanian Paduka
melanggar etika dengan santun didepan mata
hamba saluud keberanian paduka
mempertontonkan opera sabun dengan telanjang
hamba saluud keberanian paduka
melecehkan rakyat dengan tegas lugas dan tega
Yang Mulia ........
hamba salud keberanian paduka
berani dimaki .... berani dikutuk
berani diludahi .... berani dibajing bajingkan
tak semua orang punya mental seperti paduka
bisa ceria menutup mata
bisa tenang menulikan telinga
bisa relax mengingkari hati nurani
bisa tertawa urat malunya putus
dan wajah paduka tidak berubah
kelihatan kalem dan biasa saja
Yang Mulia adalah makluk langka
seperti bukan manusia !

Jakarta,10 Desember 2015


Pahlawan Gembus (1)
Anggoro Suprapto

Sungguh indah ketika rakyat dibisiki:
Negeri ini sudah merdeka saudara-saudara
Saatnya rakyat bungah dan hilanglah gelisah
Bayangkan, ratusan tahun kita terjajah
Belanda, Jepang, Nica datang menjarah
Bagaikan kristal jatuh
Seluruh negeri remuk luluh
Setiap hari rakyat nangis dan ngeluh
Pendertiaan tak terperi bagai patri
Luka koreng moreng melepuh
Tak juga sembuh
O, ketika ibu pertiwi susah dan sakit
Para pemuda pun bangkit
Para pejuang dan rakyat melawan
Penjajahan diterjang bagai gelombang
Maka muncullah para pahlawan
Berjuang tanpa pamrih tanpa bayaran
Berjuang korbankan nyawa dan raga
Berjuang demi nusa bangsa
Berjuang demi rakyat semesta nusantara. Dan
Indonesia pun merdeka
Oi, sekali lagi
Negeriku sudah merdeka saudara-saudara
Seperti dalam lakon, babad, kitab dan sejarah
Puluhan tahun kita tercatat bebas sudah
Saatnya rakyat gembira dan tertawa
Tak terasa 70 tahun telah berlalu
Tapi kenapa rakyat masih juga ngelu?
Sekali lagi aku bertanya: Kenapa?
Tak ada yang menjawab
Hanya sepi yang mengebiri
Sampai akhirnya datang seorang rahib buta
Negerimu belum merdeka, katanya
Rakyat jatuh dari mulut singa masuk ke mulut buaya
Jika dulu dijajah orang-orang asing
Sekarang dijajah bangsa sendiri
Oleh para pemimpin yang buta mata buta hati
Memikirkan agama, golongan, dan partainya sendiri
Rakyat dibiarkan dengan daya tahannya sendiri
Kalau begitu kemana perginya
para pejuang dan pahlawan rakyat?
Mereka masih sembunyi
Memang muncul banyak pejuang
Tapi ingat mereka adalah pahlawan gembus
Hanya demi uang mereka tebus
Demi kekuasaan mereka gerus
Rakyat diabaikan tak terurus
O, pepohonan pun menunduk lesu
Bunga-bunga pada layu
Di bawah langit kekuasaan yang kelabu
Pahlawan Gembus (2)
Di negeriku memang punya banyak pahlawan
Tapi hanya kisah masa lalu yang terabaikan
Yang namanya para pahlawan bangsa
Hanya tersimpan di laci-laci meja
Di kitab-kitab para pelajar
Di lukisan yang tergantung di dinding
Hanya hikayat potret-potret muram
Hanya dongengan para pinisepuh
Jejaknya pun pupus tak ada generasi penerus
Bukankah setiap tataran setiap jaman
Ada pahlawannya sendiri?
Lalu kemana mereka pergi?
Menangislah para pahlawanku
Negerimu sudah dikuasai para pemimpin palsu
Maka pasang mata pasang telinga
mereka selalu berbicara atas nama rakyatnya
Padahal mereka berjuang untuk partainya
Untuk agamanya untuk golongannya
Untuk ego kelompoknya
Persetan dengan rakyat yang hidupnya susah
Tertekan dan gelisah
Angin pun bertiup pelan
Udara mengabarkan
Di negeri ini atas nama rakyat
Muncullah para pahlawan
Mengaku membela kebenaran
Mengaku membela nusa bangsa
Tapi sesungguhnya mereka cidra
Hanya pahlawan gembus
Bicaranya nggedebus
Perilakunya ubas-ubus
Mlekethus
Malam pun datang layar diturunkan
Para pahlawan gembus bersembunyi
Di pekatnya malam yang hitam
Hatinya hitam wajahnya hitam lidahnya hitam
Bicaranya hitam tindakannya hitam
Lalu sampai kapan?
Negeriku dikuasai golongan hitam
Berkedok pahlawan?

Semarang, Okt. 2015


Percakapan di Runway
Samsuni Sarman

Maaf, saya ke Amrik dulu ya
mau belajar bagaimana bikin nasi goreng digital dan bakso kreatif
supaya nanti bisa ditularkan untuk rakyat di desa dan kampung
agar faham memaknai kemajuan dan kemelaratan
Tak perlu sungkan ya
semua sudah saya wakilkan kok
tenda penampungan dan sapu tangan sudah diurus menteri terkait
evakuasi warga yang terpapar asap sudah disiagakan kapal perang
malah kotak-kotak rumah tinggal anti kabut asap telah dirancang
insinyur dari ITB, jadi aman saja
Maaf, saya ke Amrik bukan untuk selfi kok
cuma belajar bagaimana mengatur tambang emas di Papua
dan beberapa tambang minyak di lepas pantai
tentu untuk masa depan investasi yang lebih baik
dan saling menguntungkan, ya kan
Soal kabut asap, juga akan saya bicarakan
karena dampaknya sudah melebar ke mana-mana
ah, tidak ada anak tiri soal penanggulangan asap negeri
ada yang memang sengaja karena diatur pergub, jadi
urus sendiri pengelolaan kabut asapnya
ada yang sengaja dibakar, itu sudah ditangani pihak berwajib
malah telah dipenjarakan, sawit, lho itu soal lain
nanti pulang dari Amrik saya luruskan kembali
ini menyangkut investasi, sekali lagi investasi
buat piring nasi masyarakat juga kan?
Maaf, saya ke Amrik dulu ya
nggak bawa anak dan keluarga kok, cuma menteri terkait
lagian ini persoalan serius, jadi hemat waktu dan kesempatan
malah lebih penting dari anak dan balita yang terpapar asap
karena paru-parunya sesak, sudah ya saya pergi dulu
nanti keburu berkabut dan pesawat nggak bisa take off
sakarepmu.

 banjarmasin 24/10/2015


Reshuffle Kebelet
Yuditeha

sebagian serapah tertahan, sebagian berhamburan
di sela-sela deru perjalanan dinas
menjelma benalu di ranting tubuh
decit karet membekas di setiap jalan simpang
menandai pilihan gerak laku buru-buru
suara klakson memantul di tembok ruang
dan sebagian serpihannya menancap ke daun telinga
membakar niat hingga menghanguskannya
barisan mata berlomba menonjolkan biji-bijinya
bernapsu memenangi sesuatu
yang sebenarnya bisa diurai damai
ah, dugaan ini memang belum sepenuhnya benar
siapa tahu mereka tergesa-gesa karena ingin berbagi
sekedar ingin mengurangi beban hidup
pada sebuah tempat yang bernama kamar kecil
inilah namanya kebelet akut
oh



Negeri Patpatgulipat
 Ary Sastra

inilah negeri patpatgulipat
tempat orang bermain petak umpat
saling sikut dan sikat
paling jago lipat melipat
di negeri patpatgulipat
banyak yang mengaku bermartabat
pura pura pegang amanat
eh tak tahunya penjahat
di negeri patpatgulipat
penuh dengan kutu loncat
pura pura jadi sahabat
ternyata pengkhianat
di negeri patpatgulipat
pandai pandailah merapat
biar dikata penjilat
asal hidup selamat
di negeri patpatgulipat
semuanya mengaku atas nama rakyat
bergaya seperti ustad
uang rakyatpun disikat
di negeri patpatgulipat
banyak yang mengaku sudah bertobat
tapi ternyata hanya tipu muslihat
dasar keparat !!!

Tanjungpinang, 12 Desember 2014


Jumat, 15 Januari 2016

Membatik Diri.

Membatik Diri.

menelusuri garis yang telah toreh sendiri
menebalkan jalan setapak yang dilaluimu
mewarai diri apa yang dijalani
dan menebalkan warna ciri seni
kau bebas melalui jalanmu
membatik diri

Rg Bagus Warsono
Puisi Batik di Hari Batik dibacakan pada Hari Batik Berbaju Batik 2 oktober 2014 Batik khas Paoman.

Ibu Menunggu Kering Diangin,

Ibu Menunggu Kering Diangin

Bilakah pecinta seni
menjalin hati batikmu sendiri
menambah cantik rupamu gadis
tampan wajahmu pemuda
menambah pesona penampilan Bapak hari ini
dan ibu menunggu kering diangin
Bilakah pecinta seni
Mendambakan keindahan abadi
Dari corak tradisinoal kampung halaman
Yang diukir ibumu dulu
Hingga ibu menunggu kering diagin-angin
Agar cepat melekat ditubuhmu.

Rg Bagus Warsono
Pusi Batik di Hari Batik dibacakan pada Hari Batik Berbaju Batik 2 Oktober 2014 Batik khas Paoman.

BERTUDUNG CAHAYA BULAN, Nunung Noor El Niel

BERTUDUNG CAHAYA BULAN

bertudung cahaya bulan
aku melintasi impian semalam
dan aku melihatmu di sana
menjadi pemulung sisa bayangan
di antara sampah-sampah puisi
di lembar-lembar cabikan
celana dalam kaumku
tapi tak ada perawan suci di situ
bertudung cahaya bulan
aku melihatmu mabuk
dengan mulut yang kotor
menyumpahi seluruh kebinalan
setelah kelaminmu terbakar
oleh penyakit menular
dan kau meriang memaki
semua persetubuhan
sebagai perzinahan
bertudung cahaya bulan
aku melihatmu merayap
seperti seekor tikus yang keluar
dari liang got-got tersembunyi
dengan tubuh tambun
dan kuyup oleh amis sperma
setelah menyetubuhi diri sendiri
mengatas namakan perempuan
bertudung cahaya bulan
aku selimuti dirimu dengan malam
tidurlah dalam kelam
hingga membusuk di kedalaman
liang impian yang kau rindukan
sebagai sebuah kenyataan
bertudung cahaya bulan
malam hanya merentangkan udara
yang menebarkan bau bangkai
dari tubuhmu yang mulai membusuk
sebagai lelaki pecundang
yang menggarami diri sendiri
bertudung cahaya bulan
aku hanya dapat menyapamu
dengan seberkas sinarku
untuk mengurapi dirimu
dari setiap kelalaian
Denpasar 14 01 2016 – 11913

BOM, Riswo Mulyadi

BOM

meledak, siapa luka?
bukan tubuh tapi rasa
bum!
siapa mati?
bukan jiwa tapi rasa
bum!
rasa dan jiwaku tetap ingin hidup
seribu kalipun berdentum
dor!
peluru siapapun melesat
tak akan mampu menembus kulit
karena tubuhku adalah Indonesia
warisan pejuang sejati
14012016

Sajak Teror, Wadie Maharief

Sajak Teror

Apa kabar sayang
Ada kau dengar teror
bom kemarin
mengguncang ibukota
negara
ada yang mati
tertembak
ada polisi
kejar-kejaran
dengan teroris
ada jerit ketakutan
ada yang asyik
menonton
bagaikan sedang
syuting film?
Apa kabar sayang
Ada kau tonton televisi
ada yang menyiarkan
kabar hoax
tentang bom
teroris di ibukota
kemarin
ada yang berhari-hari
mewawancarai
para ahli keamanan
dan teror
ada yang mengurai isu
tentang segala
kemungkinan terjadi
penyebab teror
ada yang bangga
rakyat sudah
berani melawan
teror?
Apa kabar sayang
ada kau dengar kabar
aksi teror
menggoyang ibukota
kemarin
katanya teror
dilakukan kelompok
dari negara Islam
tapi itu dibentuk
negara superpower
untuk melawan teror
jadi seperti perang
melawan teror
dengan teror?
Akh, aku sendiri
seperti kena teror
semalam, sayang
ketika kau
kutelepon
tapi tidak kau angkat
kenapa sayang?
-------- Yogya 16 Januari 2016

Picture Buku

foto Muhammad Lefand

Picture Buku


Pamer Buku

Buana KS

Pamer Buku


Eri Syofratmin

Pictur Buku Sakarepmu

foto Ghee Wirawan II

Pictur Buku Sakarepmu


Rabu, 13 Januari 2016

Pictur Buku Sakarepmu

 Foto oleh Nafis Ahmad

 Foto oleh  Agustaf Triyono

Foto oleh Sosiawan Leak

Selasa, 12 Januari 2016

ADALAH SENJA, RD Kedum

ADALAH SENJA
(Ibuku)
adalah senja
kau rajut dari sehelai benang
kau pintalkan ujungnya
sepucuk jarum kau mainkan menjadi tarian sakral
kerap kau dendangkan;
ketika riuh pipit terbang mengitari padi kita
ketika siamang riang bercanda bersama kerabatnya
ketika elang terbang berputar di bubungan menunggu mangsa
adalah senja
berpuisi di ujung benang yang kau pintal
meningkah gemulai di dentang kromong dua belas; sriwijaya, rentak delapan, serampang dua belas
tersimpul erat di tiap kerut wajah
adalah senja
seperti petri mengibaskan rambut basahnya
/Lubuklinggau, 12 Januari 2016
Ctt: petri = peri/bidadari

PUISIKU (6), Heru Mugiarso

PUISIKU (6)

Puisiku pagi ini ke sekolah
belajar tentang matapelajaran
yang -sumpah - tak dipahami isinya
apalagi khasiatnya
Puisiku pergi ke sekolah
lebih karena malu dibilang pengangguran
nongkrong di rumah tanpa status yang jelas
tertulis di KTP nya

BELAJAR NULIS PUISI, Suyitno Ethex

BELAJAR NULIS PUISI
a, i, u, e, aku belajar nulis puisi
ungkapkan kata hati
biar plog tak membebani diri
membebani langkah setiap hari
aku tak mau peduli
apa katamu nanti
aku belajar nulis puisi
hanya buat ungkapan hati
bukan mau jadi penyair sejati
karena di negeri ini
tak ada satupun yang dihidupi puisi
a, i, u, e, aku belajar merangkai kata
tak peduli apa katamu bila bicara
yang penting aku bisa ungkapkan rasa
lewat kata-kata yang kurangkai dan kutata
yang penting aku merasa lega
setelah melampiaskan rasa lewat kata-kata
a, i, u, e, aku belajar nulis puisi dengan jujur
pasti kau tak percaya, karena bohong lebih manjur
mjk. 12/1/2016

Sabtu, 09 Januari 2016

SALUT, Eddie Mns Soemanto

SALUT
seorang kakek menulis puisi
tentang kaya raya negerinya
yang dikorupsi pejabat dan pengusaha
seorang kemenakannya yang suka puisi yang kebetulan pejabat
di televisi tengah membantu
pak bosnya yang minta saham
di antara hebohnya Donald Trump
melarang muslim masuk Amerika
tapi seorang ibu menulis dan meng-upload foto presiden
yang katanya gagal dapat saham
saya salut sama ibu itu
saya salut sama kakek itu
saya juga salut sama kemenakan itu
tapi saya akan bilang sama
Donald Trump
kalau saya dilarang masuk amerika
saya akan pergi amerina, amereka
atau amerila

DI SINI, DI UJUNG LORONG KUADA, Djemi Tomuka

DI SINI, DI UJUNG LORONG KUADA
aku baru saja melewatinya
pohon-pohon yang basah
di antara sisa-sisa kenang
dari gulir musim masih panjang
sebagian yang tertera
telah kucentang akan kusambangi
dengan beberapa catatan kaki
yang harus kuberi kasut
bunyi derit yang sempat kuhela
telah meninggalkan lecet
untuk tak memborok
di musim berikutnya
di sini,
di ujung lorong kuada
merapal bebau melati
mendahului langkah-langkah tak gesa
untuk tengadah selalu terberi
sebisa matahari memerciki pagi
akan kuikuti arah sinar
mengibarkan siang
pun bila senja itu tibaku
(DJT. mdo, 03 Januari 2015; 22:44)

Rencana Peluncuran Antologi Sakarepmu:

Hadiri Peluncuran Antologi Sakarepmu:
Sekumpulan Puisi
Sakkarepmu !
Penyair Mbeling Indonesia
Sebuah antologi sebagai sekumpulan puisi yang tanggap akan perilaku ‘sakarepmu dewasa ini, sehingga membuat penyair mbeling berbuat ‘sekarep-nya dalam memotret perkembangan Indonesia dewasa ini.
Menutup tahun 2015 sebagai tahun-tahun pancaroba negeri puisi-puisi ‘sakarepmu dalam sekumpulan puisi yangbernama Sakkarepmu ini mewarnai khasanah sastra Indonesia.
Tempat :
Warung Apresiasi Bulungan
Rabu 2 Maret 2016
Pukul 19.30 sampai selesai
Koordinator: Aloysius Slamet Widodo.
Telpon:081682482
Ket :
Mohon kesediaan Sahabat Sakarepmu diharapkan hadir dalam kegiatan peluncuran terutama bagi yang dekat Jakarta dengan menghubungi terlebih dahulu Mas Aloysius Slamet Widodo.

Penulis :

Aan Jasudra (Lahat)
Agustav Triono (Banyumas)
Ali Syamsudin Arsi ( Banjarbaru)
Aloeth Pathi (Pati)
Anggi Putri (Surabaya)
Anggoro Suprapto, (Pati)
Arif Khilwa (Pati)
Ary Sastra(Tanjungpinang)
Buana K.S (Muara Bungo)
Budhi Setyawan (Bekasi)
Dasuki Kosim (Indramayu)
Denis Hilmawati T (Karanganyar)
Diah Natalia (Jakarta Timur)
Eddie MNS Soemanto (Padang)
Eri  Syofratmin (Muara Bungo)
Fernanda Rochman Ardhana (Jember)
Fitrah Anugerah (Bekasi)
Fitriyanti (Indramayu)
Gampang Prawoto(Bojonegoro)
Gunta Wirawan (Singkawang Kalimantan Barat)
Harkoni Madura (Sampang)
Haryatiningsih (Indramayu)
Hasan Bisri BFC (Bogor)
Helmi Setyawan(Tegal)
Heru Mugiarso (Semarang)
Iis Sri Pebriyanti ( Indramayu)
Jen Kelana (Nganjuk)
Marsetio Hariadi (Surabaya)
Muhammad Lefand (Jember)
Nanang Suryadi (Serang)
Navys Ahmad  (Tangerang)
Novia Rika (Jakarta)
Nunung Noor El Niel ( Denpasar)
Nur Fajriyah (Indramayu)
Osratus ( Sorong)
Rg Bagus Warsono (Indramayu)
Rini Garini (Maalengka)
Riswo Mulyadi (Banyumas)
Riza Umami (Indramayu)
Sahadewa (Kupang)
Samsuni Sarman (Banarmasin)
Sokanindya Pratiwi Wening (Medan)
Slamet Widodo (Solo)
Sunaryo JW (Tapanuli)
Sus S . Hardjono (Sragen)
Suyitno Ethex (Mojokerto)
Tonganni Mentia (Toraja)
Tutik Hariyati S (Indramayu)
Ustadji Pantja Wibiarsa (Purworejo)
Wadie Maharief ( Yogyakarta)
Wahyu Hidayat(Banyuwangi)
Wans Sabang (Bekasi)
Wardjito Soeharso(semarang)
Wirol Haurissa (Ambon)
Yuditeha (Solo)
Zaeni Boli (Bekasi)





Rabu, 06 Januari 2016

INDONESIA MOVE ON, Yuditeha

INDONESIA MOVE ON

kebahagiaan sejati adalah saat sang diri sadar sedang sakit dan perlu berobat
kesialan sejati adalah ketika sang diri kecewa dan sedang merencanakan pelampiasan dendam
ketangguhan sejati adalah bukan sedikitsedikitan berlaku salah hingga tak mau lagi memerlukan koreksi
derita sejati adalah saat sang diri salah dan tak mau lagi membetulkannya
Indonesia terpelset bukan aib
Indonesia galau boleh saja asal tak berlarutlarut
Indonesia move on sama dengan Indonesia bangkit

DI TAHTA-TAHTA YANG TINGGI, Yuditeha

DI TAHTA-TAHTA YANG TINGGI
di tahta-tahta yang tinggi
dosa-dosa akan ditumpahkan
seperti layaknya terang yang mengambinghitamkan malam
adalah rahasia yang sewajarnya
yang besar akan melupakan yang kecil dan semua akan mengiyakan menurut hukum khalayak
di tahta-tahta yang tinggi
semua akan segan mempertanyakan kekeliruan seiring melupanya sebuah kehormatan
janji-janji adalah denyut jantung semasa merayu
mungkin lebih tepat menggombali
jauh di lorong hati tersirat kata manipulasi
jiwa-jiwa haus damai karena cairan cinta dalam tubuh telah menguap
di tahta-tahta yang tinggi
napsu-napsu berkelana
mengendus-endus kesempatan
segala mata menatap kecurigaan
di ajak-ajak setan yang berbisik tentang kesewenangan
untuk menginjak-injak segala yang ada di bawah
tak adakah yang berani menanyakan, panas yang mengeringkan langit itu
hingga menciptakan beribu lengking teriakan?
atau terik yang menajamkan bintang itu hingga menyisakan duri-duri yang tertinggal di sekujur darah?

SALUT, Eddie Mns Soemanto

SALUT
seorang kakek menulis puisi
tentang kaya raya negerinya
yang dikorupsi pejabat dan pengusaha
seorang kemenakannya yang suka puisi yang kebetulan pejabat
di televisi tengah membantu
pak bosnya yang minta saham
di antara hebohnya Donald Trump
melarang muslim masuk Amerika
tapi seorang ibu menulis dan meng-upload foto presiden
yang katanya gagal dapat saham
saya salut sama ibu itu
saya salut sama kakek itu
saya juga salut sama kemenakan itu
tapi saya akan bilang sama
Donald Trump
kalau saya dilarang masuk amerika
saya akan pergi amerina, amereka
atau amerila